Richardus Kardis Sandjaja Pr dikenal juga dengan panggilan Romo Sandjaja (Sanjaya) lahir pada 20 Mei 1914. Beliau adalah seorang pastor (gembala umat) yang juga adalah seorang dosen seminari tinggi. Beliau melayani jemaat di Paroki Muntilan, Magelang. Ditahbiskan menjadi pastor dan mengucap kaul/janji imamat pada 13 Januari 1943.
Romo Sandjaja terbunuh bersama Frater Hermanus Bouwens, SJ tanggal 20 Desember 1948 di dusun Kembaran dekat Muntilan, ketika penyerangan pasukan Belanda ke Semarang yang berlanjut ke Yogyakarta dalam Agresi Militer Belanda II. Romo Sandjaya dikenal sebagai martir pribumi dalam sejarah gereja Katolik Indonesia.
teladan hidup sucinya banyak menginspirasi umat Kristen dan masyarakat di sekitarnya (Jawa Tengah dan sekitarnya). Gereja Katolik telah menganugerahi gelar kesucian yakni Beato.Yang artinya pribadi yang mencapai kebahagiaan sejati. Beato levelnya satu tingkat di bawah santo/santa (saint).
Kompleks pekuburan Kerkop ini terletak di seberang SMU Van Lith. Suasananya senyap lantaran jauh dari keriuhan kota. Tetumbuhan hijau dengan beberapa jenis perdu tertata rapi dan bersih. Hamparan nisan-nisan bertanda salib menambahkan kesan sakral
Kalau diperhatikan dari sekian makam yang ada, makan Romo Richardus Kardis Sandjaja Pr tak pernah sepi oleh nyala lilin. Ini pertanda bahwa makam Romo Sandjaja, demikian pastur praja Keuskupan Agung Semarang itu lebih dikenal, tak pernah sepi pengunjung.Setelah berbagai peristiwa rahmat dengan Yang Ilahi dialami, menyeruaklah kesaksian seputar hidup Romo Sandjaja sebagai perantara Tuhan untuk ujud-ujud tertentu. Ketika kesaksian itu sampai ke telinga umat, mereka berdatangan ke Kerkop untuk mengendus rahmat Allah.
Romo Sandjaja terbunuh bersama Frater Hermanus Bouwens, SJ tanggal 20 Desember 1948 di dusun Kembaran dekat Muntilan, ketika penyerangan pasukan Belanda ke Semarang yang berlanjut ke Yogyakarta dalam Agresi Militer Belanda II. Romo Sandjaya dikenal sebagai martir pribumi dalam sejarah gereja Katolik Indonesia.
teladan hidup sucinya banyak menginspirasi umat Kristen dan masyarakat di sekitarnya (Jawa Tengah dan sekitarnya). Gereja Katolik telah menganugerahi gelar kesucian yakni Beato.Yang artinya pribadi yang mencapai kebahagiaan sejati. Beato levelnya satu tingkat di bawah santo/santa (saint).
Kompleks pekuburan Kerkop ini terletak di seberang SMU Van Lith. Suasananya senyap lantaran jauh dari keriuhan kota. Tetumbuhan hijau dengan beberapa jenis perdu tertata rapi dan bersih. Hamparan nisan-nisan bertanda salib menambahkan kesan sakral
Kalau diperhatikan dari sekian makam yang ada, makan Romo Richardus Kardis Sandjaja Pr tak pernah sepi oleh nyala lilin. Ini pertanda bahwa makam Romo Sandjaja, demikian pastur praja Keuskupan Agung Semarang itu lebih dikenal, tak pernah sepi pengunjung.Setelah berbagai peristiwa rahmat dengan Yang Ilahi dialami, menyeruaklah kesaksian seputar hidup Romo Sandjaja sebagai perantara Tuhan untuk ujud-ujud tertentu. Ketika kesaksian itu sampai ke telinga umat, mereka berdatangan ke Kerkop untuk mengendus rahmat Allah.
Komentar
Posting Komentar